24 Januari 2009

Benyamin Sueb, Pahlawan Seni Betawi (5 Maret 1939 - 5 September 1995)


share this:


Di bulan November kita tak kan pernah lupa dengan adanya hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November. Para pahlawan tidaklah terbatas pada mereka yang berjuang secara fisik dan organisasi di masa revolusi dahulu. Mereka yang telah berjasa bagi orang banyak di bidangnya masing-masing juga pantas disebut pahlawan. Misalnya sosok yang kita angkat berikut ini...


Benyamin Sueb atau yang akrab disapa Bang Ben menjadi figur yang melegenda di kalangan masyarakat Betawi khususnya karena berhasil menjadikan budaya Betawi dikenal luas hingga ke mancanegara. Seniman Betawi serba bisa ini sudah menghasilkan kurang lebih 75 album musik, 53 judul film serta menyabet dua Piala Citra ini.

Sejak kecil, Benyamin Sueb sudah merasakan getirnya kehidupan. Bungsu delapan bersaudara pasangan Suaeb-Aisyah kehilangan bapaknya sejak umur dua tahun. Karena kondisi ekonomi keluarga yang tak menentu, si kocak Ben sejak umur tiga tahun diijinkan ngamen keliling kampung dan hasilnya buat biaya sekolah kakak-kakaknya.

Penampilan Benyamin kecil memang sudah beda, sifatnya yang jahil namun humoris membuat Benyamin disenangi teman-temannya. Seniman yang lahir di Kemayoran, 5 Maret 1939 ini sudah terlihat bakatnya sejak anak-anak. Bakat seninya tak lepas dari pengarush sang kakek, dua engkong Benyamin yaitu Siti, peniup klarinet dan Haji Ung, pemain Dulmuluk, sebuah teater rakyat - menurunkan darah seni itu dan Haji Ung (Jiung) yang juga pemain teater rakyat di zaman kolonial Belanda. Sewaktu Kecil, bersama 7 kakak-kakaknya, Benyamin sempat membuat orkes kaleng.

Benyamin memulai Sekolah Dasar (dulu disebut Sekolah Rakyat) Bendungan Jago sejak umur 7 tahun. Sifatnya yang periang, pemberani, kocak, pintar dan disiplin, ditambah suaranya yang bagus dan banyak teman, menjadikan Ben sering ditraktir teman-teman sekolahnya.

Sempat bersekolah di SD Bandung, saat SMP ia kembali lagi ke Jakarta. Lulus SMP ia melanjutkan SMA di Taman Siswa Kemayoran. Benyamin juga sempat setahun kuliah di Akademi Bank Jakarta, tetapi tidak tamat. Ia mengaku tidak punya cita-cita yang pasti. "Tergantung kondisi," kata penyanyi dan pemain film yang suka membanyol ini. Benyamin pernah mencoba mendaftar untuk jadi pilot, tetapi urung gara-gara dilarang ibunya. Ia akhirnya menjadi pedagang roti dorong. Pada 1959, ia ditawari bekerja di perusahaan bis PPD, langsung diterima. "Tidak ada pilihan lain," katanya. Pangkatnya cuma kenek, dengan trayek Lapangan Banteng - Pasar Rumput. Itu pun tidak lama. "Habis, gaji tetap belum diterima, dapat sopir ngajarin korupsi melulu," tuturnya.

Baru setelah menikah dengan Noni pada 1959 (mereka bercerai 7 Juli 1979, tetapi rujuk kembali pada tahun itu juga), Benyamin kembali menekuni musik. Bersama teman-teman sekampung di Kemayoran, mereka membentuk Melodyan Boy. Benyamin menyanyi sambil memainkan bongo. Bersama bandnya ini pula, dua lagu Benyamin terkenang sampai sekarang, Si Jampang dan Nonton Bioskop.

Lewat popularitas di dunia musik, Benyamin mendapatkan kesempatan untuk main film. Kesempatan itu tidak disia-siakan. Beberapa filmnya, seperti Banteng Betawi (1971), Biang Kerok (1972), Intan Berduri serta Si Doel Anak Modern (1977) yang disutradarai Syumanjaya, semakin mengangkat ketenarannya dan membuat dirinya meraih Piala Citra 1973.

Yang menarik, lebih dari dua puluh tahun kemudian Rano Karno membuat versi sinetronnya. Castingnya nyaris sama: Rano Karno sebagai Si Doel, Benyamin sebagai ayahnya. Lagi-lagi Benyamin menjadi aktor pendukung, tapi kehadirannya sungguh bermakna.

Benyamin yang sudah tiga kali menunaikan ibadah haji ini meninggal dunia seusai main sepakbola pada tanggal 5 September 1995, akibat serangan jantung. Ia bukan lagi sekedar sebagai tokoh masyarakat Betawi, melainkan pahlawan sekaligus legenda seniman tanah air yang besar jasanya. Karena itu banyak orang merasa kehilangan saat dirinya dipanggil Yang Maha Kuasa.

4 komentar:

  1. :D...den,ternyata lu fans bang ben juga ye....
    sama dunkz..............

    BalasHapus
  2. :D.....den, ternyata lu fans bang ben juga ye....
    sama nich kite.......

    BalasHapus
  3. bang ben
    sungguh sosok yang patut dicontoh untuk anak muda jaman skrg :)...;;)
    :o :o

    BalasHapus

Silahkan di-kasih Komentar,
NO SARA Please... Terima Kasih...